Minggu, 18 Maret 2012

PENDAPAT DAN KRITIK SARAN MENGENAI RENCANA PEMERINTAH DALAM KENAIKAN BBM DAN TARIF DASAR LISTRIK PADA BULAN APRIL

Masyarakat Indonesia mungkin sudah pada tahu mengenai berita yang sedang marak pada saat ini. Khususnya pada sebuah keputusan pemerintah yang diberlakukan ada bulan April mendatang untuk semua masyarakat dikalangan manapun. Apalagi kalau bukan rencana pemerintah dalam kenaikan BBM (bahan bakar mesin) dan tarif dasar listrik. Pasti kalian semua mengetahui, sebelum rencana ini diterapkan sudah banyak orang-orang di luar sana yang berdemo dimana-mana. Saya akan sedikit memberikan pendapat, berupa kritik dan saran.
Menurut saya dalam menanggapi kenaikan tarif BBM atau yang biasa disebut bensin, pemerintah telah melakukan hal yang dapat dibilang masih masuk akal. Karena sepengetahuan saya ketersediaan BBM mungkin saja memang sudah langka, dan wajar saja jika diadakannya kenaikan BBM. Namun BBM itu saling berhubungan dengan beberapa hal penting di masyarakat, seperti halnya mengenai masalah harga sembako. Ada sebagian orang bilang “BBM NAIK, SEMBAKO NAIK”, inilah yang membuat banyaknya protes keras tentang wacana kenaikan tarif BBM dari seluruh lapisan masyarakat. Sebaiknya pemerintah dapat memberikan pelayanan yang lebih baik terhadap rakyatnya.
Tarif listrik boleh saja dinaikkan, dengan syarat pemerintah harus menjamin kehidupan rakyat dengan fasilitas listrik yang memadai, tanpa adanya pemadaman listrik bergilir, atau yang lainnya. Mungkin untuk listrik sudah dipikirkan solusinya dan sudah mulai diterapkan. Kalian pernah dengar mengenai listrik yang menggunakan voucher seperti pulsa yang dapat diisi ulang setiap bulannya? Hal seperti ini jauh lebih efisien dan hemat dibandingkan dengan meteran listrik yang dulu. Tapi sayangnya solusi tersebut kurang berjalan mulus sebab pengenalan terapannya masih kurang dalam kehidupan.
Saran saya, kenaikan BBM dipastikan akan berdampak negatif pada masyarakat, karena seperti saya sudah ungkapkan diatas BBM memiliki status yang kompleks. Untuk menanggapinya mungkin ada baiknya ketika kita berpergian menggunakan angkutan umum dan bila ingin menggunakan kendaraan pribadi, lebih baik menggunakan kendaraan yang tidak memakai BBM seperti sepeda roda dua, becak, andong dan lain-lain. Dan untuk tarif listrik kembali kepada diri kita masing-masing dalam hal penggunaan listrik. Bersikap lebih bijaksana dalam pemakaian listrik, dengan mematikan benda yang tidak begitu terpakai. Semoga para petinggi negara tidak memanfaatkan kesempatan kenaikan tarif ini untuk melakukan korupsi.

1 komentar:

  1. setuju banged.^^
    tapi jika bbm naik tidak apa tapi, harus diikut sertakan dengan kenaikan pendapatan daerah.
    dan menurut sya juga kenaikan harusnya secara bertahap tidak langsung, karena dampaknya bagi warga yang kurang mampu itu sangat besar.

    heater

    BalasHapus