Sabtu, 08 Juni 2013

Cinta Menguji Segalanya

Semua manusia butuh cinta, perhatian dan kasih sayang, terkadang banyak orang mengatakan cinta itu buta, bahkan cinta bisa merubah segalanya. Cinta yang tidak bisa diprediksi kapan ia datang dan kapan ia akan pergi. Cinta memang tak pernah salah. Akan tetapi, caranya saja yang terkadang salah. Cinta butuh pengorbanan dan cinta pun butuh kejujuran.
Suatu hari dikala aku sedang duduk terdiam disebuah taman sambil melihat pemandangan yang begitu indah yang jarang sekali aku bisa merasakan hal ini karena terlalu sibuk dengan kegiatan yang aku jalani. Ketika aku sedang asik merasakan keindahan alam ini jam ditanganku menunjukan pukul 5 sore, disaat itu senja mulai datang dan matahari pun sedikit demi sedikit mulai tenggelam, dimana hal ini menunjukan siang akan berganti malam. Disaat itu lembayung senja datang dan menanti gelapnya malam, aku pun teringat kenangan dimasa lalu dimana ketika itu aku sedang bersama seseorang yang selalu menemani hari-hari ku disaat susah dan senang. Tapi kini ia telah pergi jauh meninggalkan ku.
Seorang laki-laki bernama Rifqi. Pertama kali aku mengenalnya tidak dengan sengaja. Lewat dunia maya lah aku dan Rifqi dipertemukan. Saat pertama kali bertemu dengannya persaan ini mulai merasakan jatuh cinta. Tidak lama kita saling mengenal kita mempunyai perasaan yang sama. Lalu ia pun mengungkapkan perasaan itu. “Aku suka sama kamu, tapi bukan suka aja aku juga sayang sama kamu. Kamu mau gak jadi pacar aku?” Sambil tersipu malu aku menjawab “Iya aku mau, aku juga suka sama kamu” Disaat itu lah aku mulai merajut hubungan dengan Rifqi. Hari demi hari aku lewati bersamanya dengan indah. Disaat mentari mulai bersinar rasanya yang ingin pertama kali aku ingin lihat sosok yang selalu menemani aku dan disaat aku akan memejamkan mata yang ingin aku lihat pun hanya Rifqi. Walau hubungan ini belum terlalu lama tapi dia bisa merubah segalanya menjadi lebih indah. Rasa sayang ini pun mengalir begitu saja kepadanya. Karena Rifqi mau menerima aku apa adanya. Pernah aku sempat berfikir dihatiku tidak akan ada yang pernah bisa menggantikan sosok seorang pria sepertinya. Rifqi begitu sangat sempurna dimataku.

Setelah 3 bulan bersamamya aku mulai merasa ada yang berubah dari sikap dia, Rifqi yang biasanya perhatian tapi dia menjadi seorang yang sangat cuek. Dia tidak pernah memberi kabar, tidak pernah menanyakan keadaan aku seperti apa. Tapi aku selalu sabar menunggu kabar dari dia walaupum rasanya aku seperti kembali sendiri dan tidak mempunyai pasangan. Dan aku mulai merasa jauh sekali dengan Rifqi. Hati ini mulai merasakan sakit diperlakukan seperti ini tapi aku selalu menahan rasa sakit itu. Rasanya aku ingin menghapus perasaan ini tapi itu tidak mungkin. Saat aku mengingat kenangan 3 bulan yang lalu pertama kali aku kenal dia, aku tidak bisa menahan air mata yang menetes dengan sendirinya. Ketika aku sedang terdiam tiba-tiba suara handphone berbunyi, aku lihat ada pesan masuk dari Rifqi. Hati ini bercampur senang dan kesal. Aku buka pesan itu yang berisi “Naura, bagaimana kabarmu?”. Tidak seperti biasanya dia memanggil aku dengan sebutan nama. Aku sempat merasa heran dengan sikap dia yang seperti itu. Tapi aku tidak boleh berprasangka buruk terhadap Rifqi.
Setelah 1 minggu kejadian itu aku akhirnya bisa bertemu dengan Rifqi. Merasa canggungg saat melihatnya setelah sekian lama tidak bertemu. Dia berbicara dengan aku pun seperti berbicara dengan teman-temannya, yang biasanya selalu penuh dengan kemesraan tapi ini tidak. Aku merasa ada yang aneh, yang aku lihat bukan seperti Rifqi tapi seperti orang asing yang belum aku kenal.
Hari ini tepat tanggal 14 Februari dimana jadi hari aku yang ke-4 bulan dengan Rifqi. Aku mengirimkan pesan “Happy Anniversary sayang ”. Setelah itu aku mengirimkan pesan kembali, tanpa ragu aku bertanya “Rifqi aku mau tanya, apa kamu masih sayang aku? Apa kamu masih mempunyai perasaan yang sama seperti 4 bulan yang lalu? Aku merasa kamu sangat berubah sama aku”. Tidak lama Rifqi membalas pesanku dan dia membalas dengan seperlunya. Aku mulai merasa curiga sebenarnya ada apa dengan sifat dia yang mulai berubah tidak seperti dulu. Tapi aku harus selalu berfikiran postif tidak boleh negatif walaupun banyak teman-teman aku yang berkata dia mempunyai pilihan hati yang lain atau berpaling dengan wanita lain. Tapi aku selalu tidak percaya dengan kata-kata temanku.
Ucapan yang sering dilontarkan oleh teman-teman aku pun itu benar, aku melihat sendiri ketika Rifqi sedang berjalan dengan perempuan lain. Aku tidak tau entah itu siapa yang sedang bergandengan dengannya. Hati dan perasaan ini sakit, terasa lemas ketika melihat kejadiaan itu. Rasanya aku ingin teriak sekencang-kencangnya dan menangis untuk mengungkapkan rasa kekecewaan kepada orang yang selalu aku anggap spesial di kehidupan ku. Ternyata selama ini wanita itu yang membuat dia menjadi berubah sikap terhadap ku. Mungkin waktu yang telah mengubah semuanya. Aku tidak tahu ini semua mimpi atau nyata. Selama ini aku tidak pernah berfikir jika dihati Rifqi ada perasaan terhadap sosok wanita lain. Tapi kenyataannya tidak seperti itu ia mempunyai perasaan selain dengan aku. Aku tidak tau apa yang harus aku perbuat. Aku ingin pergi untuk meninggalkan Rifqi dan menghilangkan rasa sayang kepadanya tapi aku tidak sanggup untuk melakukan semuanya dan aku masih belum bisa menerima kenyataan semua ini. Tapi jika aku mengingat semua kenangan yang telah aku lewati bersamanya hanya membuat hati ini semakin terasa sakit. Sabar bukanlah hal yang tepat untuk aku lakukan karena ini sudah keterlaluan. Saat dia tidak memberi kabar aku masih bisa bersabar tapi untuk kali ini aku tidak bisa sabar. Aku berfikir apabila memang harus diakhiri hubungan ini aku harus menerima semua kenyataan. Aku sudah terlanjur kecewa dengan sikap Rifqi yang seperti itu dan aku tidak pernah menyangka apabila Rifqi sampai setega dan sejahat itu.

Akhirnya Rifqi berkata jujur jika dia memang sudah mempunyai pengganti aku dan ia pergi meninggalkan aku karena perasaan yang sudah berubah rasanya aku ingin melongkap hari itu agar tidak terjadi. Disaat ia meninggalkan aku dan mulai melupakan kenangan yang telah berlalu, kakiku pun tak mampu tuk mengejarnya, teriak untuk memanggil pun tak mampu untuk ia dengar. Saat langkahku terhenti, saat hati mulai mencair karena rindu yang amat teramat dalam, aku ingin ia menggenggam jariku karena aku berfikir kita tak mungkin kembali ke masa lalu yang telah terjadi. Aku ingin tangan ini untuk memeluk yang terakhir kalinya tapi tak mampu. Kini semua kisah aku dengan Rifqi hanya tinggal kenangan. Tapi aku sadar cinta memang tak harus memiliki. Walaupun aku selalu teringat kenangan bersama Rifqi yang terasa indah disaat pertama kali menjalin hubungan. Sejuk meresap di dalam sanubari walau luka sempat singgah di hubungan aku dan Rifqi.

Cinta terkadang membuat semuanya bisa berubah dan bisa membuat seseorang menjadi gelisah, tidak memandang siapa dan bagaimana parasnya. Disaat kedua sejoli mempunyai masalah disitulah diuji tingkat kesabaran seseorang terhadap pasangannya, harus saling mengerti terhadap sifat yang dimilikinya dan berkata jujur apa yang dirasakannya. Tapi cinta itu indah jika kedua insan saling mecintai dengan ketulusan hati dan terasa lebih sempurna ketika kita bisa saling melengkapi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar