Minggu, 07 Juni 2015

Harmonisasi Akuntansi dan Badan Internasional

1. Harmonisasi Standar Akuntansi
Harmonisasi sebagai kebalikan dari standardisasi memilki arti sebuah rekonsiliasi atas berbagai sudut pandang yang berbeda. Istilah ini lebih bersifat sebagai pendekatan praktis dan mendamaikan daripada standardisasi, terutama jika standardisasi berarti prosedur-prosedur yang dimiliki oleh satu negara hendaknya diterapkan oleh semua negara yang lain. Harmonisasi menjdai suatu bagian yang penting untuk menghasilkan komunikasi yang lebih baik atas suatu informasi agar dapat diartikan dan dipahami secara internasional.
Definisi dari harmonisasi tersebut dianggap lebih realistis dan memiliki kemungkinan lebih besar untuk diterima daripada standardisasi. Setiap negara asal memiliki kumpulan aturan, filosofi, dan sasarannya masing-masing di tingkat nasional, yang ditujukan pada perlindungan atau pengendalian dari sumber-sumber daya nasional.

2. Manfaat dari harmonisasi
Terdapat bermacam-macam keuntungan dari harmonisasi.
a. Bagi banyak negara, belum terdapat suatu standar kodifikasi akuntansi dan audit yang memadai. Standar yang diakui secara internasional tidak hanya akan mengurangi biaya penyiapan untuk negara- negara tersebut melainkan juga memungkinkan mereka untuk dengan seketika menjadi bagian dari arus utama standar akuntansi yang berlaku secara internasional.
b. Internasionalisasi yang berkembang dari perekonomian dunia dan meningkatnya saling ketergantungan dari negara-negara di dalam kaitannnya dengan perdagangan dan arus investasi internasional adalah argumentasi yang utama dari adanya suatu bentuk standar akuntansi dan audit yang berlaku secara internasional.
c. Adanya kebutuhan dari perusahaan-perusahaan untuk memperolah modal dari luar, mengingat tidak cukupnya jumlah laba di tahan untuk mendanai proyek-proyek dan pinjaman-pinjaman luar negri yang tersedia, telah meningkatkan kebutuhan akan harmonisasi.

3. Harmonisasi versus Standardisasi
Globalisasi juga membawa implikasi bahwa hal-hal yang dulunya dianggap merupakan kewenangan dan tanggung jawab tiap negara tidak mungkin lagi tidak dipengaruhi oleh dunia internasional. Demikian juga halnya dengan pelaporan keuangan dan standar akuntansi. Salah satu karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi adalah dapat diperbandingkan (comparability), termasuk di dalamnya juga informasi akuntansi internasional yang juga harus dapat diperbandingkan mengingat pentingnya hal ini di dunia perdagangan dan investasi internasional. Dalam hal ingin diperoleh full comparability yang berlaku luas secara internasional, diperlukan standardisasi standar akuntansi internasional. Di sisi lain, adanya faktor-faktor tertentu yang khusus di suatu negara, membuat masih diperlukannya standar akuntansi nasional yang berlaku di negara tersebut. Hal ini dapat dilihat dalam tampilan pembandingan standar akuntansi keuangan di Indonesia dan Amerika Serikat di muka.
Dalam Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia terdapat Akuntansi untuk Perkoperasian yang belum tentu dibutuhkan di Amerika Serikat. Berdasarkan hal ini, kecil kemungkinan dan kurangfeasible untuk membuat suatu standar akuntansi internasional yang lengkap dan komprehensif. Harmonisasi juga bisa diartikan sebagai sekelompok negara yang menyepakati suatu standar akuntansi yang mirip, namun mengharuskan adanya pelaksanaan yang tidak mengikuti standar harus diungkapkan dan direkonsiliasi dengan standar yang disepakati bersama. Lembaga-lembaga yang aktif dalam usaha harmonisasi standar akuntansi ini antara lain adalah IASC (International Accounting Standard Committee), Perserikatan Bangsa-Bangsa dan OECD (Organization for Economic Cooperation and Development). Beberapa pihak yang diuntungkan dengan adanya harmonisasi ini adalah perusahaan-perusahaan multinasional, kantor akuntan internasional, organisasi perdagangan, serta IOSCO (International Organization of Securities Commissions).

4. Rekonsiliasi & pengakuan bersama (timbal balik) perbedaan standar akuntansi
Dua pendekatan lain yang diajukan sebagai solusi yang mungkin digunakan untuk mengatasi permasalahan yang terkait dengan isi laporan keuangan lintas batas: (1)rekonsiliasi dan (2) pengakuan bersama (yang juga disebut sebagai “imbalbalik”/resiprositas). Melalui rekonsiliasi, perusahaan asing dapat menyusun laporankeuangan dengan menggunakan standar akuntansi negara asal, tetapi harus menyediakanrekonsiliasi antara ukuran-ukuran akuntansi yang penting (seperti laba bersih dan ekuitaspemegang saham) di negara asal dan di negara dimana laporan keuangan dilaporkan.Sebagai contoh, Komisi Pasar Modal AS (SEC). Pengakuan bersama terjadi apabila pihak regulator di luar negara asal menerimalaporan keuangan perusahaan asing yang didasarkan pada prinsip-prinsip negara asal. Sebagai contoh, Bursa Efek London menerima laporan keuangan berdasarkan GAAP AS untuk pelaporan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan asing. Sejalan dengsn perdagangan modal maka hermonisasi menjadi penting terhadap masalah-masalah yang terkait dengan isi dengan isi laporan keuangan lintas Negara. Pendekatan dilakukan dengan cara rekonsiliasi, dan pengakuan bersama. Dengan penyeragaman laporan keuangan yang lengkap berdasarkan prinsip yang berbeda.
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompatibel (kesesuaian) praktek akuntansi yang berasal dari berbagai negara.
- Harmonisasi dan Standarisasi.
- Komparabilitas.
- Harmonisasi akuntansi mencakup:
1. Standar akuntansi (pengukuran dan pengungkapan)
2. Pengungkapan oleh perusahaan publik tentang penawaran surat berharga dan pencatatan di bursa efek.
3. Standar audit

Survei Harmonisasi Internasional
1. Keuntungan Harmonisasi Internasional.
2. Kritik atas Standar Internasional.
3. Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama.
4. Penerapan Standar Internasional.

5. Peristiwa Penting Penentuan Standar Akuntansi Internasional
- 1959 – Jacob Kraayenhoft, pendiri firma akuntan di Eropa mendorong dimulainya pembuatan standar akuntansi internasional.
- 1973 – International Accounting Standard Committee (IASC) didirikan.
- 2001 – International Accounting Standard Board (IASB) menggantikan IASC.

Organisasi Internasional Pendorong Harmonisasi Akuntansi
1. International Accounting Standard Board (IASB).
2. Komisi Uni Eropa (EU).
3. Organisasi International Komisi Pasar Modal (IOSCO).
4. International Federation of Accountant (IFAC).
5. Kelompok kerja ahli pemerintah PBB dalam ISAR dan UNTACD.
6. Kelompok kerja dalam OECD.

6. Badan Standar Akuntansi Internasional
Tujuan International Accounting Standard Board – IASB (dahulu IASC):
1. Mengembangkan standar akuntansi global.
2. Mendorong penggunaan dan penerapan standar.
3. Membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan internasional.
Standar Inti IASC dan Persetujuan IOSCO
Struktur baru IASB : Badan wali, Dewan IASB, Dewan Penasehat Standar dan Komite Interpretasi Pelaporan Keuangan Internasional (IFRIC)
Badan Standar Akuntansi Internasional (Lanjut)
- Pengakuan dan Dukungan bagi IASB
- Respon Komisi Pasar Modal AS terhadap IFRS
- Perbandingan IFRS dan Prinsip Akuntansi Komperhensif Lain
Uni Eropa (EU)
- Direktif keempat, Ketujuh, dan Kedelapan
- Upaya Harmonisasi EU
- Pendekatan Baru EU dan Integrasi Pasar Uang Eropa
- Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal (IOSCO)
- Federasi InternaSional Akuntan (IFAC)
- Kelompok Kerja Antar Pemerintah PBB untuk pakar dalam Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan (ISAR)
- Organisasi untuk kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD)

Soal Mengenai Harmonisasi Akuntansi dan Badan Internasional :
1. Yang termasuk dalam keuntungan dari harmonisasi internasional, kecuali...
a. gagasan terbaik yang timbul dari aktivitas pembuatan standar dapat disebarkan dalam mengembangkan standar global yang berkualitas tinggi
b. investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih baik, portofolio akan lebih beragam dan resiko keuangan berkurang
c. pasar modal menjadi global dan modal investasi dapat bergerak diseluruh dunia akan memperbaiki efesiensi alokasi modal
d. kelompok kerja ahli antar pemerintah perserikatan bangsa-bangsa atas standar internasional akuntansi dan pelaporan, bagian dari konferensi perserikatan bangsa-bangsa dalam perdagangan dan pembangunan
Jawaban : D

2. Dalam badan standar akuntansi internasional memiliki tiga tujuan seperti dibawah ini, kecuali...
a. Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang lemah
b. Untuk mendorong penggunaan dan penerapan standar-standar tersebut yang ketat
c. Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan standar akuntansi intersional dan standar pelaporan keuangan internasionalkearah solusi berkualitas tinggi
d. Standar harus mencakup bagian inti ketentuan akuntansi yang menentukan dasar akuntansi yang komprehensif dan secara umum dapat diterima
Jawaban : D

3. Berikut merupakan survei harmonisasi internasional, kecuali...
a. Keuntungan Harmonisasi Internasional
b. Kritik atas Standar Internasional
c. Penerapan Standar Internasional
d. Pengungkapan oleh perusahaan publik
Jawaban : D

4. IFAC memiliki misi, yang merupakan misinya adalah...
a. Saling menukarkan informasi berdasarkan pengalaman masing-masing untuk mendorong perkembangan pasar domestik
b. Menyatukan upaya-upaya untuk membuat standar pengawasan efektif terhadap transaksi surat berharga internasional
c. Untuk mendukung perkembangan profesi akuntansi dengan harmonisasi standar sehingga akuntan dapat memberikan jasa berkualitas tinggi secara konsisten demi kepentingan umum
d. Untuk membawa konvergensi standar akuntansi nasional dan standar akuntansi internasional dan standar pelaporan keuangan internasional kearah solusi berkualitas tinggi
Jawaban : C

5. Yang merupakan salah satu tujuan dari EU adalah...
a. Perolehan modal dalam tingkat EU
b. Untuk mencapai pasar tunggal
c. Untuk mencapai integrasi pasar keuangan eropa
d. Untuk memperkenalkan direktif dan mengambil langkah inisiatif
Jawaban : C

Shifa Fauziyah
28211256
4EB07
Akuntansi Internasional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar